Website Sekolah

Laboratorium Bridge Simulator

Gulir ke Bawah

Bridge Simulator adalah simulator anjungan kapal, dimana seluruh sistem kerja dan kelengkapan dibuat menyerupai seperti kondisi diatas kapal. Simulator ini digunakan oleh taruna jurusan Nautika, sebagai pemantapan sebelum melaksanakan Praktek Laut dan Prektek Kerja Industri (Prakerin).
Pengetahuan, keterampilan, dan perilaku adalah tiga elemen penting dalam sebuah pembelajaran. Ketiganya harus dapat diwujudkan dalam sebuah program pembelajaran yang efektif. Pada diklat kepelautan diketahui telah banyak metode yang digunakan untuk mencapai hal tersebut. Namun, seiring dengan perkembangan teknologi, maka penggunaan teknologi di dalam proses pembelajaran tidak dapat dielakkan lagi, termasuk pemanfaatan teknologi simulator.
Seorang taruna pelayaran niaga yang kompeten harus mampu melaksanakan serangkaian tugas baik dalam operasional kapal secara normal maupun dalam situasi yang tidak diperkirakan sebelumnya. Dia harus mampu mengambil keputusan yang tepat, membuat skala prioritas, dan bekerjasama dalam tim secara efektif. Hal tersebut memerlukan lingkungan belajar yang mampu mewujudkan situasi sebagaimana pada keadaan sesungguhnya. Oleh karena itulah, pemakaian simulator dinilai tepat untuk menyediakan model pembelajaran dimana ketiga elemen pembelajaran dapat diintegrasikan melalui sebuah pengalaman belajar.
Menurut modul IMO Model Course 6.10 (2012), setidaknya ada empat elemen yang saling terkait dalam pembelajaran dengan simulator. Keempat elemen itu adalah peralatan simulator, program pelatihan, peserta didik, dan instruktur. Keempat elemen tersebut saling tergantung satu dengan yang lain sehingga proses pembelajaran di simulator perlu dipersiapkan dengan baik agar hasilnya maksimal.
Simulator sendiri adalah sebuah sarana yang mendekati replica asli dari peralatan, sistem, fenomena, atau proses, yang pada umumnya dilengkapi dengan sebuah model matematika atau algoritma. Simulator disiapkan dengan kondisi awal yang memungkinkan terjadinya sebuah prediksi, visualisasi, dan pengontrolan seiring dengan perubahan waktu serta mudah dilakukan penyesuaian kondisi dan parameter.
Simulator telah digunakan pada berbagai konteks seperti simulasi teknologi untuk optimasi kinerja, rekayasa keselamatan, pengetesan, pelndidikan dan pelatihan, serta permainan. Pemanfaatan simulator kapal untuk mendemonstrasikan kompetensi dijelaskan pada STCW 2010 sebagai salah satu metode penilaian. Untuk itu, penggunaan simulator harus mendapat pengesahan (Approval) dari Administration selaku pihak yang berwenang.